SUMENEP, INFOJALANAN.INFO - Di kepulauan yang jauh dari gemuruh kota, di antara riak ombak dan harum garam laut Kangean, pendidikan dan kepramukaan berjalan dalam satu denyut: pengabdian. Di sanalah para guru dan pembina Pramuka menyalakan api semangat tanpa pamrih, menjadi pelita bagi anak-anak yang tumbuh di batas cakrawala negeri.
Mereka tak menuntut sorotan, tak mengharap penghargaan, sebab cahaya sejati tak butuh tepuk tangan. Mereka cukup tahu bahwa setiap huruf yang diajarkan, setiap simpul tali yang diikat dengan sabar, adalah bekal bagi generasi yang kelak akan membawa Indonesia ke masa depan yang lebih bermakna.
Bagi adik-adik Pramuka, teruslah belajar dan berbuat baik di mana pun berada. Jadikan setiap tenda yang kalian dirikan sebagai simbol keteguhan hati, dan setiap yel-yel yang kalian lantangkan sebagai gema optimisme bagi bangsa. Sebab dari sikap sederhana kalian, tersimpan kekuatan besar yang mampu mengubah dunia: keberanian untuk disiplin, jujur, dan berbuat baik.
Untuk para pendidik di kepulauan, percayalah—meski jarak memisahkan dan fasilitas sering terbatas, namun apa yang kalian tanam di hati anak-anak itu jauh lebih berharga dari apa pun. Kalian adalah pelita yang tidak pernah padam, bahkan ketika badai mencoba memadamkannya.
Dari pulau-pulau kecil, dari ruang-ruang kelas yang sederhana, dari bumi perkemahan di tepi pantai—lahir semangat besar yang menegaskan: pendidikan sejati bukan hanya tentang ilmu, tapi tentang cinta, teladan, dan ketulusan hati.
Selama semangat itu masih hidup, yakinlah—Indonesia akan tetap menyala dari ujung pulau hingga puncak peradaban.
(Yan)
