• Jelajahi

    Copyright © Info Jalanan
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    DPRD Jatim Harap Trans Jatim di Malang Jadi Solusi Transportasi Publik dan Tidak Matikan Angkutan Lokal

    Redaksi
    Kamis, 25 September 2025, September 25, 2025 WIB Last Updated 2025-09-25T05:51:28Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     


    Malang, infojalanan.info -


    Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, dr. Agung Mulyono, menegaskan bahwa kehadiran layanan Trans Jatim di wilayah Malang Raya harus menjadi solusi transportasi publik, bukan justru mematikan angkutan lokal yang sudah lebih dulu beroperasi.


    Politisi asal dapil Banyuwangi itu mengatakan, dalam koordinasi bersama Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jatim, Nyono, telah disepakati bahwa Trans Jatim akan berjalan dengan prinsip kearifan lokal.


    “Yang pasti Pak Kadishub Nyono sepakat sama kita, Trans Jatim tidak mengganggu kearifan lokal. Justru nanti akan digandeng mereka, dengan cara mereka,” ujar dokter Agung, Selasa (24/9).


    dr Agung yang juga Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jatim itu menekankan, Trans Jatim saat ini menjadi primadona transportasi publik di Jawa Timur. Data Dishub Jatim mencatat, dari enam koridor yang beroperasi, tingkat keterisian penumpang terus meningkat signifikan, dengan rata-rata ribuan penumpang per hari.


    “Rute-rute koridor itu selalu ramai. Artinya ada kepercayaan masyarakat, terutama pengguna kendaraan roda dua yang kini mulai beralih,” jelasnya.


    Namun, anggota DPRD Jatim tiga periode itu mengingatkan agar antusiasme itu tidak berdampak buruk bagi operator angkutan lokal di Malang. Ia meminta Dishub Jatim memperkuat komunikasi dengan para pelaku transportasi lokal.


    “Harapannya solusi, jangan sampai mematikan lokal. Kalau ada gesekan di lapangan, harus digandeng lewat komunikasi, bukan dibiarkan tarik-menarik,” tegasnya dikonfirmasi di DPRD Jatim, Rabu (24/9/2025)


    Lebih jauh, dokter Agung menyoroti pentingnya monitoring dan evaluasi (monev) berbasis data terhadap operasional Trans Jatim. Ia menilai hingga kini belum ada laporan komprehensif yang bisa menjadi dasar evaluasi DPRD.


    “Saya sudah menunggu monev mereka. Kita mau tanyakan nanti di rapat komisi, biar by data. Jangan sampai bagus hanya di kulitnya saja, tapi tidak ada laporan evaluasi yang nyata,” katanya.


    Ia juga menyinggung target pemerintah provinsi yang berencana memperluas jaringan hingga 10 koridor Trans Jatim. Menurutnya, rencana itu bagus, tetapi harus dipastikan selaras dengan ekosistem transportasi lokal. “Saya sudah sampaikan ke Pak Kadishub, semua harus diajak komunikasi dengan baik,” ujarnya.


    Dokter Agung menutup dengan menegaskan bahwa DPRD Jatim mendukung penuh pengembangan Trans Jatim, selama tidak merugikan transportasi lokal dan dilakukan berdasarkan data evaluasi yang jelas.


    “Intinya, Trans Jatim ini solusi, tapi jangan sampai jadi masalah baru. Komunikasi, data, dan evaluasi harus dikedepankan,” pungkasnya.


    (Saiful Bahri)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini