• Jelajahi

    Copyright © Info Jalanan
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    Kericuhan Warnai Pagerungan Besar Cup, Harapan Jadi Ajang Bakat Pemuda Berubah Jadi Tontonan Memalukan*

    Redaksi
    Jumat, 26 September 2025, September 26, 2025 WIB Last Updated 2025-09-26T11:35:34Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini



    Sumenep,.infojalanan.info -


     Pertandingan sepak bola dalam ajang rutin tahunan Pagerungan Besar Cup yang digelar di lapangan utama Desa Pagerungan Besar, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, pada Kamis (25/9), berakhir dengan kericuhan. Laga yang mempertemukan kesebelasan Pagerungan Besar melawan Pagerungan Kecil ini semula diharapkan menjadi wadah pembinaan mental dan bakat pemuda, namun justru mencederai nilai sportivitas dan menimbulkan kekecewaan mendalam bagi masyarakat.


    Kericuhan antar pemain terjadi di tengah jalannya pertandingan. Suasana yang semula penuh semangat sportivitas tiba-tiba berubah menjadi ketegangan. Aksi saling dorong dan adu emosi antar pemain membuat penonton kecewa dan sebagian meninggalkan lapangan. Alih-alih menjadi hiburan yang menyejukkan, pertandingan tersebut malah menjadi tontonan yang memalukan.


    Sejumlah warga menyayangkan kejadian ini. “Kita berharap ajang ini bisa menumbuhkan semangat kebersamaan dan memotivasi generasi muda untuk menyalurkan bakatnya secara positif. Tetapi kalau malah berakhir ricuh, jelas mengecewakan,” ujar salah seorang penonton usai laga.


    Kericuhan yang terjadi juga memunculkan pertanyaan besar tentang sejauh mana kesiapan panitia dalam menyelenggarakan acara sebesar ini. Apakah pengawasan dan pengendalian jalannya pertandingan sudah dipersiapkan dengan matang? Mengingat ajang Pagerungan Besar Cup merupakan agenda rutin tahunan, panitia seharusnya bisa lebih sigap mencegah potensi kericuhan, bukan justru membiarkan insiden seperti ini mencoreng citra turnamen.


    Tak hanya panitia, aspek keamanan pun kini dipertanyakan. Minimnya pengamanan di sekitar lapangan membuat kericuhan sulit diredam dengan cepat. Situasi ini bisa berbahaya jika keributan merembet ke penonton atau menimbulkan aksi balas dendam di luar lapangan. Masyarakat menilai, pihak keamanan perlu hadir lebih kuat agar pertandingan berjalan aman, tertib, dan sesuai semangat sportivitas.


    Dalam hal ini, media memiliki hak dan kewajiban menjalankan fungsi kontrol sosial. Demi menjaga kondusivitas di tengah masyarakat, wajar bila media mendesak aparat keamanan agar segera melakukan evaluasi mendalam. Bahkan, jika diperlukan, turnamen Pagerungan Besar Cup dapat dihentikan sementara waktu sampai ada jaminan penyelenggaraan yang lebih profesional, aman, dan kondusif. Langkah tegas ini dinilai penting untuk mencegah konflik lebih luas yang bisa merugikan semua pihak.


    Warga berharap kejadian ini menjadi evaluasi serius bagi penyelenggara dan aparat terkait. Turnamen tahunan seharusnya menjadi sarana mempererat persaudaraan antar pemuda, menyalurkan bakat, sekaligus menghibur masyarakat. Tanpa kesiapan panitia yang matang, dukungan pengamanan yang memadai, serta pengawasan ketat, kegiatan yang seharusnya menjadi kebanggaan bisa berubah menjadi sumber keretakan sosial.


    (Yan)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini