• Jelajahi

    Copyright © Info Jalanan
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    Diduga Asal-Asalan, Proyek P3TGAI di Dusun Jembu Desa Kolo-Kolo Dikeluhkan Warga: Pemerintah Diminta Segera Turun Tangan

    Redaksi
    Minggu, 21 September 2025, September 21, 2025 WIB Last Updated 2025-09-21T03:10:38Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Sumenep, infojalanan.info -


    Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang digulirkan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pertanian kembali menuai sorotan. Kali ini, proyek yang berada di Dusun Jembu, Desa Kolo-Kolo, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep, diduga dikerjakan secara asal-asalan hingga menimbulkan kekecewaan mendalam dari warga setempat.


    Pantauan tim media di lapangan memperlihatkan kondisi saluran irigasi yang baru saja selesai dibangun sudah mengalami keretakan dan kerusakan di beberapa titik. Dinding saluran tampak rapuh, bahkan sebagian material bangunan mulai terkelupas. Batu yang seharusnya merekat kuat dengan adukan semen justru terlihat mudah terlepas, menunjukkan kualitas pengerjaan yang patut dipertanyakan.


    “Bangunan ini belum lama jadi, tapi kondisinya sudah seperti ini. Kalau diterjang air deras, saya yakin tidak akan bertahan lama. Uang negara habis, tapi hasilnya seperti proyek main-main,” ujar salah seorang petani setempat dengan nada kecewa.


    Warga menilai lemahnya pengawasan menjadi faktor utama rendahnya kualitas bangunan tersebut. Padahal, proyek irigasi semacam ini sangat vital untuk menunjang hasil panen petani di wilayah Arjasa yang mayoritas bergantung pada sektor pertanian.


    “Ini bukan soal proyek kecil atau besar, tapi soal manfaat bagi petani. Kalau bangunannya asal jadi, siapa yang rugi? Ya masyarakat sendiri,” tambah warga lainnya.


    Keluhan serupa juga disampaikan oleh tokoh masyarakat Dusun Jembu yang menilai proyek tersebut sarat kejanggalan. Menurutnya, program P3TGAI sejatinya merupakan bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR yang penyalurannya dilakukan lewat Balai Wilayah Sungai (BWS). Namun, dalam praktiknya justru terkesan kurang pengawasan.


    “Dana ini dari negara, harusnya ada pengawasan ketat. Kalau dibiarkan, kualitas pekerjaan seperti ini hanya akan jadi bom waktu. Kami mendesak Balai Wilayah Sungai (BWS) dan Kementerian PUPR segera turun tangan melakukan evaluasi,” tegasnya.


    Masyarakat berharap Dinas PU SDA Kabupaten Sumenep dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga ikut turun tangan. Sebab, jika proyek P3TGAI terus dijalankan tanpa pengawasan yang ketat, bukan tidak mungkin dana miliaran rupiah dari APBN hanya akan berakhir sia-sia tanpa manfaat nyata.


    Lebih jauh, sebagian warga mendorong agar aparat penegak hukum (APH) ikut mengawasi program tersebut. Menurut mereka, potensi penyalahgunaan anggaran tidak boleh dianggap remeh, apalagi jika hasil fisiknya sudah memperlihatkan indikasi asal-asalan sejak awal.


    “Kami tidak menuduh, tapi kondisi di lapangan sudah jelas. Kalau memang ada pelanggaran, aparat hukum harus berani bertindak. Jangan tunggu bangunan ini hancur dulu baru ribut,” ungkap salah satu tokoh masyarakat dengan nada serius.


    Hingga berita ini diturunkan, tim media masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak pelaksana maupun pendamping lapangan. Dalam waktu dekat, tim juga akan menemui Kepala Desa Kolo-Kolo untuk meminta penjelasan resmi terkait dugaan asal-asalan dalam proyek P3TGAI di Dusun Jembu ini.



    (Red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini