Infojalanan.info
– Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh Tamiang tidak hanya menyisakan kerusakan fisik dan duka mendalam, tetapi juga menghadirkan kisah kemanusiaan yang menyentuh hati.
Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan seorang warga Aceh Tamiang yang tetap berupaya merawat dan memberi makan kucing-kucing peliharaannya di tengah kondisi lingkungan yang porak-poranda akibat banjir.
Kisah tersebut dibagikan melalui akun Instagram @furkyrs pada Selasa, 23 Desember 2025, dan langsung menarik perhatian warganet.
Dalam keterangan unggahan disebutkan bahwa sang ayah menyelamatkan kucing-kucing peliharaan keluarganya atas permintaan anak-anaknya, saat banjir datang menerjang rumah mereka.
“Ketika banjir datang, anak-anak bapak ini meminta ayahnya untuk menyelamatkan kucing-kucing mereka,” tulis pemilik akun.
Dalam situasi darurat tersebut, sang ayah dihadapkan pada pilihan sulit antara menyelamatkan barang-barang berharga atau memastikan keselamatan hewan peliharaan yang telah dianggap sebagai bagian dari keluarga.
Video yang diunggah memperlihatkan momen sang ayah tengah memberi makan kucing-kucingnya di pinggir jalan, sementara sisa-sisa banjir masih tampak di sekelilingnya.
Upaya tersebut membuahkan hasil, di mana satu induk kucing dan tiga anaknya berhasil diselamatkan. Namun, keluarga tersebut masih menanti satu anak kucing lainnya yang belum kembali.
“Masih ada satu anak kucing yang belum pulang. Sebelumnya sudah ditempatkan di lokasi aman, tapi sampai sekarang belum terlihat,” tulis akun tersebut.
Saat ini, keluarga tersebut terpaksa tinggal di tenda pengungsian setelah rumah mereka mengalami kerusakan berat akibat terjangan banjir.
Unggahan tersebut menuai respons positif dari warganet. Banyak yang menyampaikan rasa haru dan apresiasi atas kepedulian keluarga tersebut terhadap hewan peliharaan mereka, meski tengah berada dalam situasi sulit.
Hingga kini, video tersebut telah ditonton ratusan ribu kali dan dibanjiri komentar dukungan.
Di tengah bencana yang melanda Sumatera, kisah ini menjadi pengingat bahwa kepedulian dan empati tetap tumbuh, bahkan di saat kondisi paling sulit sekalipun.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga 22 Desember 2025, banjir dan longsor di Sumatera menyebabkan lebih dari seribu korban jiwa, ratusan orang dilaporkan hilang, serta ratusan ribu warga terpaksa mengungsi, termasuk di wilayah Aceh Tamiang yang menjadi salah satu daerah terdampak terparah.
Pewarta : Yan
