SURABAYA, infojalanan.info – Suasana Surabaya mendadak berbeda pagi ini. Jalanan yang biasanya ramai oleh kendaraan, berubah menjadi lautan manusia. Ratusan bahkan ribuan warga, dari anak muda hingga orang tua, kompak turun ke jalan. Mereka bukan sekadar berkumpul, melainkan bersatu menyuarakan kepedulian. Inilah wajah nyata dari Arek Suroboyo Bergerak (ASB), sebuah gerakan masyarakat yang digerakkan oleh semangat kebersamaan.
Aksi kali ini punya tujuan yang tegas: ASB melaporkan PT Gas Alam Sentosa ke Polrestabes Surabaya. Perusahaan tersebut diduga telah menyelewengkan wewenang dengan tidak memberikan hak-hak dasar pegawai, termasuk BPJS Ketenagakerjaan, padahal para pekerjanya menjalani pekerjaan yang penuh risiko dan berbahaya.
Rudi Gaol: “Kami Tidak Bisa Diam”
Koordinator ASB, Rudi Gaol, yang ikut memimpin aksi, menegaskan bahwa masyarakat tidak bisa lagi tinggal diam melihat ketidakadilan tersebut.
“Arek Suroboyo Bergerak ini lahir dari keresahan bersama. Kami ingin menunjukkan bahwa warga masih peduli, masih punya suara, dan siap bergerak untuk kebaikan kota ini. Hari ini kami resmi melaporkan PT Gas Alam Sentosa ke Polrestabes Surabaya karena mereka tidak memberikan hak-hak pekerja, termasuk BPJS Ketenagakerjaan. Padahal pekerjaan yang dijalankan para pegawai sangat berbahaya,” tegas Rudi.
Ia menambahkan, kasus ini adalah bukti nyata bagaimana perusahaan bisa abai terhadap keselamatan dan kesejahteraan karyawannya. Menurutnya, hal ini tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga menyalahi prinsip kemanusiaan.
Meski massa begitu banyak, suasana aksi tetap kondusif. Warga menjaga ketertiban, saling mengingatkan, dan memilih jalur damai untuk menyampaikan aspirasi mereka. Spanduk besar bertuliskan tuntutan hak pekerja dibentangkan, sementara yel-yel perlawanan menggema di sepanjang jalan.
Seorang warga yang ikut aksi mengatakan bahwa dirinya prihatin mendengar kabar banyak pekerja tidak mendapatkan hak yang seharusnya dijamin negara. “Bayangkan, kerja berisiko tapi tidak dilindungi BPJS. Itu sama saja membiarkan mereka mempertaruhkan nyawa tanpa jaminan. Kami tidak bisa tinggal diam,” ungkapnya.
Aksi ini menjadi pengingat penting bahwa kepedulian warga Surabaya tidak pernah padam. Dari spanduk yang terbentang, dari suara lantang yang menggema, hingga solidaritas yang terjalin, semua menjadi simbol bahwa Surabaya masih punya harapan besar untuk menegakkan keadilan sosial.
ASB menegaskan bahwa ini baru langkah awal. Mereka akan terus mengawal laporan hukum ini dan memastikan pekerja mendapatkan hak-hak mereka, sekaligus menjaga semangat kebersamaan agar tetap menyala di hati arek Suroboyo. (raja/Youne)
