• Jelajahi

    Copyright © Info Jalanan
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    Indonesia Produsen Beras terbesar ke tiga Dunia

    Redaksi
    Selasa, 01 Juli 2025, Juli 01, 2025 WIB Last Updated 2025-07-01T13:59:07Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     



    Madiun, infojalanan.info-

    1 Juli 2025 | Indonesia sebagai produsen beras ketiga terbesar di dunia menghadapi tantangan serius perubahan iklim, termasuk ancaman banjir dan kekeringan pada lahan persawahan yang luas.

    Sektor pertanian padi juga dikenal boros air, dengan rata-rata 1.432 liter air dibutuhkan untuk setiap kilogram beras, merespons kondisi ini, Uni Eropa melalui program SWITCH-Asia Low Carbon Rice Project menggandeng Pemerintah Kabupaten Madiun untuk mengimplementasikan pertanian rendah emisi dan produksi beras rendah karbon.

    Inovasi penggilingan padi dan dampak positifnya proyek ini berfokus pada pengurangan emisi gas rumah kaca dari sektor pertanian, penguatan ketahanan pangan, dan pendorongan produksi beras berkelanjutan, salah satu inovasi utamanya adalah revitalisasi penggilingan padi dengan mengubah sumber energi dari diesel ke listrik.

    Langkah ini berhasil menekan emisi karbon hingga 13,8%, sekaligus menurunkan biaya operasional dan meningkatkan kualitas beras lokal.

    Dukungan Uni Eropa untuk Petani Madiun
    Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, H.E. Denis Chaibi, memimpin langsung kunjungan delegasi Uni Eropa ke Desa Klumutan, Madiun, yang menjadi pusat kegiatan proyek ini.

    Dalam kesempatan tersebut, beliau menyatakan, “Proyek ini membuktikan bahwa keberlanjutan dan pengembangan desa dapat berjalan beriringan.

    Dengan bermitra bersama pemerintah daerah dan penggiling padi kecil, kami membangun sistem pangan yang lebih ramah lingkungan dan tangguh, yang menguntungkan masyarakat dan bumi kita.”

    Proyek SWITCH-Asia ini diinisiasi oleh Preferred by Nature, berkolaborasi dengan Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (PERPADI) serta Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP).

    Sebanyak 150 penggilingan padi dan kelompok tani di Madiun menerima dukungan berupa pelatihan, pendampingan teknis, serta akses pembiayaan dan pasar yang lebih luas.

    Komitmen Pemkab Madiun dan harapan ke depan Bupati Madiun, H. Hari Wuryanto, menyambut baik kolaborasi ini. Beliau menekankan pentingnya adopsi teknologi dan praktik pertanian rendah emisi oleh para petani di Kabupaten Madiun, “Dukungan internasional ini tidak hanya memperkuat kapasitas lokal tetapi juga membuka jalan menuju pasar global yang semakin menuntut prinsip keberlanjutan,” ujarnya.


    Setelah Madiun, delegasi Uni Eropa melanjutkan kunjungan ke Surabaya untuk membahas perluasan proyek serupa di Jawa Timur. Program SWITCH-Asia sendiri telah sukses diimplementasikan di 42 negara Asia, Timur Tengah, dan Pasifik, dengan 158 proyek yang menjangkau lebih dari 500 mitra dan memberikan manfaat langsung kepada 80.000 UMKM.

    Kolaborasi ini menunjukkan komitmen kuat Uni Eropa dan Pemerintah Kabupaten Madiun dalam membangun masa depan pertanian yang lebih berkelanjutan dan tangguh di tengah tantangan perubahan iklim.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini