Infojalanan.info
– Penanganan layanan kesehatan menjadi faktor krusial dalam upaya penanggulangan bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Hal tersebut disampaikan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) periode 2018–2021, dr. Daeng Mohammad Faqih, yang menyoroti pentingnya pelayanan medis cepat dan tepat di lokasi pengungsian.
Dalam siniar yang ditayangkan di kanal YouTube Forum Keadilan TV pada Kamis, 25 Desember 2025, dr. Daeng menegaskan bahwa prioritas utama dalam situasi bencana adalah memastikan seluruh korban mendapatkan pertolongan kesehatan secepat mungkin, terutama di wilayah yang aksesnya terputus akibat banjir dan longsor.
Menurutnya, keberadaan posko kesehatan yang aktif di dekat titik pengungsian menjadi kunci agar warga terdampak tidak harus menempuh jarak jauh atau dirujuk ke rumah sakit dalam kondisi darurat.
“Yang paling penting adalah memastikan korban ditolong di tempat. Banyak penyakit akibat banjir yang seharusnya bisa ditangani langsung di posko,” ujarnya.
dr. Daeng juga menyoroti pentingnya ketersediaan kebutuhan dasar seperti air bersih, makanan, obat-obatan, serta tenaga kesehatan. Ia mengingatkan bahwa kekurangan unsur-unsur tersebut berpotensi memicu munculnya penyakit lanjutan di lokasi pengungsian.
“Kalau air dan makanan tidak cukup, akan muncul komplikasi penyakit lain. Ini yang perlu diantisipasi sejak awal,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menilai pengiriman tenaga medis ke wilayah terdampak bencana harus disesuaikan dengan karakteristik bencana yang terjadi. Menurutnya, banjir memiliki pola penyakit yang berbeda dibandingkan gempa bumi atau bencana lainnya.
“Setiap bencana punya prioritas medis yang berbeda. Untuk banjir, lini pertama adalah penyakit akibat air, seperti gangguan pernapasan, pencernaan, kulit, mata, dan infeksi,” ungkap dr. Daeng.
Ia menambahkan, dokter spesialis yang dibutuhkan dalam penanganan banjir antara lain dokter penyakit dalam, paru, kulit, dan mata, yang dinilai lebih relevan dengan kondisi kesehatan korban banjir.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa ratusan fasilitas kesehatan yang terdampak banjir di Sumatera tengah dipulihkan. Sekitar 300 Puskesmas ditargetkan dapat kembali beroperasi normal dalam waktu dekat.
Selain pemulihan bangunan, Kementerian Kesehatan juga memastikan pengiriman alat kesehatan dan dukungan logistik medis guna mengoptimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat terdampak bencana.
Pewarta : Yan
