Surabaya, infojalanan.info -
Suasana RW 6 Kelurahan Kutisari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, tampak meriah ketika warga berkumpul di halaman parkir Masjid Al Hidayah RW 6, Jl. Kutisari Indah Utara X. Mereka menghadiri malam puncak pembagian hadiah lomba Agustusan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.(23/8)
Acara yang digelar pada Sabtu malam itu menjadi penutup rangkaian perlombaan yang telah berlangsung sepanjang bulan Agustus. Berbagai lomba mulai dari game Mobile Legends, estafet kacang, lomba booth antar RT, hingga aneka permainan rakyat lainnya, sukses menyatukan warga dari berbagai usia dan latar belakang.
Hadir dalam acara tersebut anggota DPRD, William Wirakusuma, Camat Tenggilis Mejoyo beserta istri, perwakilan Kelurahan Kutisari, Ketua LPMK Kutisari bersama pengurus, Koordinator KSH, serta beberapa ketua RW di wilayah kelurahan Kutisari.
Ketua panitia, Jusuf Sugiarto Karsena, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh warga yang turut mendukung dan berpartisipasi.
“Kegiatan ini bukan sekadar lomba, tetapi juga menjadi momen mempererat tali silaturahmi antarwarga RW 6, sekaligus menumbuhkan semangat kebersamaan yang menjadi ciri khas bangsa kita,” ujarnya.
Suasana semakin semarak dengan penampilan seni dari warga setempat, mulai dari tari tradisional, musik band remaja, hingga lawakan ringan dari ibu-ibu PKK dan KSH yang mengundang gelak tawa.
Puncak acara ditandai dengan pembagian hadiah kepada para pemenang lomba. Sorak-sorai warga mengiringi setiap pengumuman juara. Salah satu momen paling berkesan adalah ketika tim RT 01 RW 6 dinobatkan sebagai juara lomba booth terbaik dan naik ke panggung dengan penuh suka cita.
Selain piala dan doorprize, para pemenang juga menerima bingkisan menarik dari sponsor lokal, UMKM setempat, serta donatur warga. Acara dibuka dengan doa bersama dan diakhiri dengan santap malam, di mana panitia menyediakan 100 kotak makanan serta hidangan dari tiap stand booth RT 1 hingga RT 7 sebagai wujud syukur dan kebersamaan.
Warga berharap kegiatan ini dapat terus dilestarikan setiap tahun, bahkan dengan skala yang lebih besar dan meriah. Malam puncak ini bukan hanya soal siapa yang menang, melainkan juga semangat gotong royong dan cinta tanah air yang selalu menyala di hati masyarakat RW 6 Kutisari.
(Dwi)