Surabaya, infojalanan.info
Hobi mengoleksi action figure kini tidak lagi sekadar dianggap sebagai permainan anak-anak. Dari anak muda hingga orang dewasa, koleksi karakter dari film, anime, komik, hingga video game telah menjelma menjadi bentuk apresiasi seni sekaligus investasi yang menjanjikan. Salah satu penggiat hobi ini, Dwi Suryo, seorang kolektor asal Surabaya yang mulai menekuni hobinya sejak 2011, berbagi pengalamannya tentang dunia action figure yang semakin digandrungi.
"Buat saya, action figure bukan cuma pajangan. Ini bagian dari kenangan, karakter favorit, dan juga nilai seni yang tinggi,” ujar Dwi (31/7/25).
Lebih dari Sekadar Mainan Banyak kolektor yang terhubung secara emosional dengan karakter tertentu—baik itu superhero seperti Marvel dan DC, tokoh legendaris seperti Gundam dan Ultraman, hingga karakter unik dari anime dan film klasik. Daya tarik lainnya adalah detail desain yang realistis dan edisi terbatas yang membuat setiap figur terasa eksklusif.
Jenis-jenis figur juga sangat beragam, mulai dari Funko Pop yang lucu dan terjangkau, hingga Hot Toys skala 1/6 dengan detail super realistis dan harga yang tak main-main. Beberapa koleksi bahkan hanya dirilis di ajang-ajang besar seperti Comic-Con, sehingga menjadi buruan para kolektor.
Perawatan dan Estetika Selain mengoleksi, Dwi juga menekankan pentingnya perawatan. Figur biasanya disimpan dalam lemari kaca tertutup, jauh dari sinar matahari dan debu. Bahkan ada koleksi yang bisa diatur posenya dan dilengkapi aksesoris, membuatnya cocok sebagai elemen dekoratif yang elegan.
"Menjaga kebersihan dan kondisi asli figure itu penting, apalagi kalau kita berniat menjual kembali,” tambahnya.
Komunitas yang Solid Kehadiran komunitas kolektor memperkaya pengalaman para penghobi. Di sana, mereka bertukar informasi, saling berbagi tips, dan bahkan melakukan barter atau jual beli. Komunitas ini juga menjadi ruang untuk menginspirasi dan membangun relasi antarkolektor.
Koleksi yang Menjanjikan Investasi Lebih dari sekadar hobi, banyak kolektor yang mulai melirik action figure sebagai bentuk investasi. Faktor seperti kelangkaan, popularitas franchise, dan kondisi kemasan asli (Mint in Sealed Box) menjadi penentu nilai jual suatu figur.
"Saya pernah beli pre-order Rp450 ribu, sekarang kalau dijual bisa Rp2,5 juta. Soalnya limited edition,” cerita seorang kolektor lain seperti dikutip dari OCBC, 1 Juni 2025.
Namun, ada risiko. Misalnya, ketika produsen melakukan reissue (rilis ulang) sebuah figur yang sebelumnya langka, maka harganya bisa turun. Selain itu, tren pop culture yang berubah bisa membuat figur kehilangan daya tariknya di pasaran.
Tips untuk Kolektor Pemula dari Dwi Suryo,Bagi pemula yang ingin terjun ke dunia koleksi action figure, Dwi membagikan beberapa tips:
Pilih karakter favorit: Agar lebih menyenangkan dan berkesan.
Atur budget dengan bijak: Jangan memaksakan membeli yang mahal.
Kenali jenis dan brand: Pelajari mana yang memiliki potensi tinggi.
Gabung komunitas: Banyak informasi dan peluang di sana.
Dulu dianggap sebagai mainan semata, kini action figure telah mendapatkan tempat spesial di hati para pecinta budaya pop. Dengan terus berkembangnya industri ini, baik dari sisi artistik maupun nilai ekonominya, koleksi action figure di Indonesia diprediksi akan semakin besar dan menjanjikan di masa depan.
"Hobi ini buat saya lebih dari sekadar koleksi, tapi juga bentuk apresiasi terhadap seni dan kenangan masa kecil,” tutup Dwi.
(Dwi)