Infojalanan.info
– Pascabanjir dan longsor yang melanda wilayah Tapanuli Tengah pada akhir November 2025, petani durian setempat harus berjuang ekstra untuk mempertahankan mata pencaharian mereka. Akses jalan yang rusak dan jembatan terputus memaksa para petani memikul hasil panen melintasi medan yang sulit demi bisa menjual durian ke pasar.
Perjuangan tersebut terekam dalam sejumlah video yang viral di media sosial. Dalam tayangan yang beredar, terlihat petani memanggul durian sambil berjalan kaki melewati jalur bekas longsoran dan kawasan terdampak banjir.
Salah satu video yang diunggah akun TikTok @zaits_bf memperlihatkan seorang anak dari Desa Muara Sibuntuon, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah, yang memikul durian hasil panen yang selamat dari longsor. Dalam keterangannya disebutkan bahwa jarak tempuh yang harus dilalui cukup jauh akibat terputusnya akses jalan dan jembatan.
Video lainnya dibagikan akun Instagram @masjidnurulashri, menampilkan para petani durian menyeberangi sungai dengan arus deras dan ketinggian air hingga selutut. Mereka juga harus berjalan di atas puing-puing kayu yang disusun seadanya sebagai jembatan darurat sambil membawa ember berisi durian di atas kepala.
Meski medan yang dilalui penuh risiko, para petani tetap berupaya membawa hasil panen ke pasar. Hal itu dilakukan agar durian yang tersisa tidak terbuang dan dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka.
Di tengah kesulitan tersebut, harga durian di Tapanuli Tengah justru relatif murah, berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per buah. Kondisi ini semakin menambah beban para petani yang telah bersusah payah menempuh perjalanan berat.
Kisah perjuangan petani durian ini memantik simpati warganet. Kolom komentar di media sosial dipenuhi dukungan dan empati, bahkan banyak yang mengimbau pembeli untuk tidak lagi menawar harga durian.
“Kalau beli durian dari mereka, tolong jangan ditawar. Perjuangannya luar biasa,” tulis salah satu warganet. Ada pula yang berharap adanya gerakan solidaritas atau donasi untuk membantu petani bangkit pascabencana.
Kisah petani durian Tapanuli Tengah menjadi potret nyata ketangguhan masyarakat kecil yang tetap berjuang mencari nafkah di tengah keterbatasan dan dampak bencana alam.
Pewarta : Yanto
