Infojalanan.info
— Bantuan untuk korban banjir bandang dan longsor di wilayah Sumatera terus berdatangan. Ribuan warga yang kehilangan rumah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kini mengandalkan posko pengungsian untuk bertahan hidup.
Namun di tengah upaya pemenuhan kebutuhan dasar, bantuan sandang justru menjadi bahan keluhan hingga viral di media sosial. Pasalnya, pakaian pria disebut jauh lebih sedikit dibanding pakaian wanita.
Dalam sebuah video yang tersebar luas di Instagram, seorang pengungsi pria terlihat mengenakan jilbab sambil menyampaikan keluhan kepada Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution. Pria itu dengan nada bercanda namun serius menyebutkan bahwa baju laki-laki hampir tidak tersedia di posko.
“Pak Bobby, kami nggak kebagian baju laki-laki, Pak,” ujar pria itu dalam video yang diunggah akun @xyz1237252024 pada Kamis, 11 Desember 2025.
Ia kemudian menambahkan bahwa para pengungsi pria terpaksa menggunakan pakaian perempuan yang lebih banyak tersedia. “Baju perempuan semua, Pak. Daster kita sikat,” ucapnya disambut tawa para pengungsi lain.
Dalam rekaman yang sama, tampak pula seorang kakek mengenakan gamis sambil tersenyum. Keterangan video menyebut suasana tersebut membuat pengungsi terhibur di tengah situasi darurat, lantaran donasi pakaian didominasi busana wanita.
Sementara itu, situasi bencana masih menyisakan duka mendalam. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) per Rabu, 10 Desember 2025, jumlah korban meninggal mencapai 969 orang.
Rinciannya:
Aceh: 391 orang
Sumatera Utara: 340 orang
Sumatera Barat: 238 orang
Sebanyak 252 orang lainnya masih dicari, mayoritas di Sumatera Utara yang mencatat 138 orang hilang. Di Sumatera Barat terdapat 93 orang belum ditemukan, dan Aceh 31 orang.
Selain kerusakan lebih dari 158 ribu rumah di 52 kabupaten/kota terdampak, ancaman penyakit pascabanjir juga mulai meningkat. Data Dinas Kesehatan Sumatera Utara menyebut ada sekitar 6.000 kasus penyakit kulit dan 5.000 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di posko pengungsian.
Pewarta : Yanto
