Asia, infojalanan.info -
Ketegangan di kawasan Asia Tenggara kembali memanas menyusul laporan serangan udara yang diduga melibatkan jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Thailand terhadap wilayah perbatasan Kamboja. Insiden tersebut dilaporkan menyebabkan puluhan warga sipil menjadi korban, termasuk perempuan dan anak-anak.
Menurut keterangan sejumlah saksi mata di wilayah perbatasan Kamboja, suara ledakan terdengar keras pada dini hari, disusul kepulan asap tebal dari kawasan permukiman warga. Beberapa bangunan rumah dilaporkan hancur, sementara fasilitas umum mengalami kerusakan parah akibat bombardir udara tersebut.
Otoritas setempat di Kamboja menyatakan bahwa serangan itu terjadi tanpa peringatan dan mengenai area non-militer. Pemerintah Kamboja mengecam keras tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan negara serta hukum humaniter internasional. Tim medis dan relawan kemanusiaan telah dikerahkan untuk mengevakuasi korban dan memberikan perawatan darurat.
Sementara itu, pihak militer Thailand hingga kini belum memberikan pernyataan resmi terkait tudingan serangan udara tersebut. Sejumlah analis keamanan menilai insiden ini berpotensi memperburuk hubungan bilateral kedua negara, yang sebelumnya sempat diwarnai sengketa perbatasan.
Komunitas internasional pun mulai menyoroti eskalasi konflik ini. Beberapa organisasi kemanusiaan mendesak dilakukan investigasi independen untuk memastikan fakta di lapangan serta menjamin perlindungan warga sipil dari dampak konflik bersenjata.
Hingga berita ini diturunkan, situasi di wilayah perbatasan dilaporkan masih mencekam, dengan warga memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman guna menghindari kemungkinan serangan lanjutan.
(Iksan)


