Surabaya, infojalanan.info -
Warga Jojoran, Kecamatan Gubeng, Surabaya, digemparkan oleh peristiwa tragis pada Kamis (30/10/2025) pagi. Seorang pria terduga pencuri motor nyaris tewas setelah tubuhnya terbakar usai diamankan warga karena kepergok mencoba mencuri sepeda motor di kawasan Jojoran Gang 3.
Peristiwa memilukan itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, korban pencurian yang merupakan karyawan sebuah toko ritel ternama, saat itu sedang menjemur pakaian bersama ibunya di depan rumah kos di Jalan Jojoran V No. 47. Ia terkejut saat mendapati seorang pria tengah merusak kunci motor Honda miliknya yang terparkir di depan rumah.
Refleks, korban langsung berteriak lantang “Maling!” hingga menarik perhatian warga sekitar yang sedang nongkrong di Warkop 40 tak jauh dari lokasi kejadian. Spontan, warga berhamburan keluar dan mengejar pelaku yang berusaha kabur.
Menurut sejumlah saksi, aksi pencurian itu dilakukan oleh dua orang pelaku. Satu pelaku menunggu di dekat gapura dengan sepeda motor yang diduga digunakan sebagai sarana kejahatan. Namun, hanya satu pelaku yang berhasil ditangkap setelah sempat terjadi aksi kejar-kejaran sengit.
Emosi warga pun memuncak. Pelaku yang tertangkap dihajar dan diikat di lokasi. Bahkan, menurut beberapa saksi mata, pelaku sempat disiram bensin oleh warga yang terbakar emosi. Situasi semakin panas ketika petugas gabungan dari Polsek Gubeng, Satpol PP, dan Kelurahan Mojo tiba untuk menenangkan massa.
Namun insiden tak terduga terjadi. Saat salah satu petugas mencoba membuka ikatan menggunakan korek gas, tiba-tiba api menyambar tubuh pelaku hingga menyebabkan kobaran api besar di tengah kerumunan. Warga panik dan petugas segera berupaya memadamkan api serta mengevakuasi pelaku yang mengalami luka bakar serius.
Pelaku kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif. Sementara itu, Polsek Gubeng masih mendalami kasus ini, termasuk memburu rekan pelaku yang berhasil melarikan diri.
Pihak kepolisian mengingatkan masyarakat agar tidak main hakim sendiri. “Kami memahami emosi warga, tapi tindakan kekerasan dapat menimbulkan risiko hukum baru dan membahayakan keselamatan semua pihak. Serahkan penanganan sepenuhnya kepada pihak kepolisian,” ujar salah satu petugas di lokasi.
Kejadian ini menjadi pengingat keras bagi masyarakat agar tetap mengedepankan hukum dan menghindari tindakan brutal. Polisi kini fokus mengungkap jaringan pelaku serta memastikan penegakan hukum berjalan sesuai prosedur.
(Iksan)
