P.kengean - Sumenep, infojalanan.info -
Laut Kangean kembali menjadi saksi gelombang perlawanan warga pesisir. Sejak pagi hingga siang, Selasa (7/10/2025), puluhan nelayan dengan perahu tradisional turun ke laut dan melakukan aksi protes menolak aktivitas kapal milik PT KEI yang diduga kembali melakukan survei seismik migas di sekitar wilayah tangkapan ikan mereka.
Meski ombak menggulung dan angin laut berhembus kencang, semangat para nelayan tak surut. Dengan bendera dan spanduk yang berkibar di atas perahu, mereka meneriakkan tuntutan agar kapal perusahaan segera menghentikan kegiatannya. Sejumlah perahu bahkan tampak mendekat ke kapal besar PT KEI sebagai bentuk penegasan sikap mereka di tengah perairan terbuka.
Salah satu tokoh nelayan, A. Yani, menyatakan bahwa masyarakat pesisir tidak akan tinggal diam selama aktivitas tersebut masih terus berlangsung.
“Kami tidak akan berhenti memantau dan akan terus mengusir kapal itu selama mereka masih beroperasi di perairan Kangean,” tegasnya disambut teriakan dukungan dari nelayan lainnya.
Wrga menilai kegiatan seismik yang dilakukan perusahaan telah menimbulkan keresahan. Selain mengganggu ketenangan laut, aktivitas itu dianggap berdampak pada turunnya hasil tangkapan ikan yang menjadi sumber utama penghidupan masyarakat. Mereka juga khawatir, getaran dari aktivitas seismik dapat merusak ekosistem bawah laut dan biota yang hidup di dalamnya.
Gelombang penolakan terhadap aktivitas migas di perairan Kangean sendiri sudah berlangsung dalam beberapa pekan terakhir. Masyarakat menegaskan bahwa laut bukan sekadar sumber ekonomi, melainkan warisan kehidupan yang harus dijaga dari kerusakan dan pencemaran.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak PT KEI terkait dugaan aktivitas kapal mereka di wilayah tersebut. Namun, semangat perlawanan nelayan Kangean tampaknya tak akan padam. Di tengah riuh ombak dan langit yang kelabu, mereka kembali menegaskan tekadnya: menjaga laut sampai titik akhir.
(Yan)