Laguboti, infojalanan.info -
Pahala Hutapea, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Laguboti, memaparkan kronologi kejadian dugaan keracunan makanan yang menimpa puluhan siswanya. Kejadian ini bermula pada hari ini, setelah jam istirahat makan siang.(15/10/2025)
"Makanan disajikan sekitar pukul 10.00, dan siswa memiliki waktu 20 menit untuk makan sebelum melanjutkan pelajaran," jelas Pahala Hutapea. "Setelah jam pelajaran keempat, situasi masih aman. Namun, pada jam pelajaran kelima, sekitar pukul 13.05, dua orang siswa melaporkan merasa mual."
Laporan tersebut segera ditindaklanjuti oleh pihak sekolah. Selang lima menit kemudian, lima siswa lainnya mengalami gejala serupa. "Saya langsung menghubungi pihak Puskesmas untuk meminta bantuan," lanjutnya.
Pahala Hutapea bersama tim sekolah segera membawa tujuh siswa yang kondisinya paling mengkhawatirkan ke Puskesmas. Sementara itu, laporan terus berdatangan dari siswa lain yang juga mengalami gejala serupa.
"Situasi semakin berkembang, dan jumlah siswa yang mengeluh terus bertambah," ungkapnya.
Pihak sekolah kemudian membuat grup WhatsApp untuk memantau kondisi siswa yang sudah pulang ke rumah.
"Ternyata, masih ada beberapa siswa yang merasakan sakit perut dan mual, meskipun tidak separah yang lainnya," ujar Pahala Hutapea.
Korban keracunan ini didominasi oleh siswa kelas 9 dan kelas 8. Pahala Hutapea sendiri mengaku ikut mengonsumsi makanan yang sama, namun tidak mengalami gejala apapun. "Saya juga ikut makan, dan beberapa guru lainnya juga. Mungkin karena porsi yang berbeda atau kondisi fisik yang berbeda, kami tidak merasakan apa-apa," ujarnya.
Menu makanan yang disajikan pada hari itu terdiri dari ikan asam manis, sayur tempe, dan buah semangka. Sampel makanan telah diambil dan diserahkan ke BPJS untuk diuji lebih lanjut.
Pahala Hutapea berharap agar para siswa yang terdampak segera pulih dan dapat kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti biasa. Pihak sekolah juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyediaan makanan untuk siswa, guna mencegah kejadian serupa di kemudian hari.(017)


