Surabaya, infojalanan.info -
Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional (GAPEKNAS) Kota Surabaya bersama Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Surya Artha Utama Surabaya berkomitmen memperkuat peran sebagai mitra strategis dalam mendukung pelaku usaha, khususnya para kontraktor yang saat ini tengah menghadapi tantangan akibat penundaan pembayaran proyek.
Dalam kegiatan silaturahmi dan diskusi intensif antara pengurus GAPEKNAS Kota Surabaya dan jajaran direksi BPR Surya Artha Utama Surabaya — yakni Direktur Utama Renny Wulandari dan Direktur Operasional Ririn Dwi Setyoningsih — para peserta membahas langkah-langkah solutif untuk membantu para kontraktor agar tetap bisa menjaga stabilitas keuangan dan operasional.
Ketua GAPEKNAS Kota Surabaya, Samsurin, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi penundaan pembayaran proyek yang dapat berdampak serius terhadap keberlangsungan usaha para kontraktor
Kami memahami betul tantangan yang dihadapi para kontraktor ketika pembayaran proyek mengalami penundaan. Jika hal ini tidak segera dicarikan solusi, kami khawatir akan menimbulkan dampak buruk, termasuk risiko wanprestasi bagi Pemkot Surabaya. Jangan sampai hal itu terjadi,” tegas Samsurin.
Lebih lanjut, Samsurin mengusulkan agar Pemkot Surabaya menggandeng BPR Surya Artha Utama sebagai mitra keuangan resmi dalam mengelola skema pembiayaan proyek.
"Bank ini adalah milik Pemkot Surabaya sepenuhnya. Maka sudah sewajarnya menjadi mitra utama dalam membantu para pelaku usaha, terutama kontraktor lokal,” ujarnya.
Menurutnya, BPR Surya Artha Utama, yang juga dikenal sebagai Bank Suroboyo, memiliki peran strategis berbeda dibandingkan dengan bank-bank lain seperti Bank Jatim. Jika Bank Jatim saham mayoritasnya dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Timur, maka BPR Surya Artha Utama sepenuhnya berada di bawah kepemilikan Pemerintah Kota Surabaya.
Sementara itu, Direktur Utama BPR Surya Artha Utama, Renny Wulandari, menyambut baik inisiatif GAPEKNAS tersebut.
Kami membuka seluas-luasnya peluang kerja sama bagi para pengusaha, termasuk kontraktor. Ide dari GAPEKNAS sangat rasional dan bisa diwujudkan, asal didahului dengan nota kesepahaman atau perjanjian kerja sama yang jelas,” ujarnya.
Renny menambahkan bahwa pihaknya siap hadir memberikan solusi agar para pengusaha lebih tenang dan tidak terbebani di tengah kondisi ekonomi yang menantang.
"Kami ingin menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar lembaga keuangan, tetapi juga mitra yang ikut menumbuhkan ekonomi lokal,” pungkasnya.
(Andini)


