Sumenep, infojalanan.info -
Dari ujung timur Kecamatan Arjasa, tepatnya di SDN Sawah Sumur 2, cahaya keimanan memancar setiap Jumat pagi. Suara lembut doa dan lantunan takbir anak-anak berseragam pramuka menggema di halaman sekolah, di bawah rindangnya pepohonan yang menaungi langkah kecil mereka menuju kebaikan.
Setiap Jumat, para siswa dengan tertib melaksanakan salat dhuha berjamaah, sebuah kegiatan yang telah menjadi tradisi penuh makna di sekolah ini. Mereka berbaris rapi di atas sajadah sederhana, menghadap kiblat, menyatukan niat dan hati dalam sujud pengharapan. Tak sekadar ritual, tetapi juga latihan disiplin, kekhusyukan, dan keikhlasan sejak dini.
Kepala SDN Sawah Sumur 2, Mohammad Zaini, S.Pd, menuturkan bahwa kegiatan ini bukan hanya pembiasaan ibadah, melainkan juga bentuk pendidikan karakter yang sesungguhnya.
“Kami ingin anak-anak tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas akalnya, tetapi juga kuat imannya. Salat dhuha menjadi ruang refleksi bagi mereka untuk mensyukuri nikmat Allah dan memulai hari dengan ketenangan batin,” ujarnya penuh harap.
Zaini menambahkan, SDN Sawah Sumur 2 bertekad menjadikan nilai-nilai spiritual sebagai pondasi utama dalam pembelajaran. Di tengah tantangan modernitas dan gempuran teknologi, sekolah ini justru menghadirkan kesejukan batin lewat kebiasaan beribadah.
“Dari sudut paling timur Arjasa, kami ingin mengirim pesan bahwa pendidikan sejati lahir dari keseimbangan antara ilmu dan iman,” imbuhnya.
Kegiatan dhuha berjamaah yang rutin dilaksanakan setiap Jumat ini menjadi simbol semangat kebersamaan dan harapan baru bagi dunia pendidikan di daerah kepulauan. Dari tempat sederhana, anak-anak SDN Sawah Sumur 2 sedang menulis kisah indah tentang bagaimana iman, ilmu, dan kebersamaan bisa tumbuh dalam satu langkah menuju masa depan yang terang.
(Yan)